Clenbuterol, Obat Asma untuk Cerahkan Dunia
Kasus Contador Menjadi Pelajaran untuk Olimpiade
Rabu, 08 Februari 2012 – 15:39 WIB

Clenbuterol, Obat Asma untuk Cerahkan Dunia
Diwacanakan, agar ada batas maksimum, sehingga seorang atlet yang ditemukan clenbuterol didarahnya tidak divonis bersalah dalam kasus doping. Kasus Contador sekali lagi jadi pelajaran. Kandungan clenbuterol dalam darahnya sebenarnya sangat sedikit sehingga tidak akan membatunya meningkatkan performa tertentu.
"Para atlet harus membatasi mengonsumsi hati. Jika hewan ternak diberi clenbuterol, maka dia terancam positif zat terlarang itu," demikian peringatan FSA (lembaga standarisasi makanan Inggris).
Clenbuterol adalah jenis doping baru yang masuk keluarga steroid. Fungsinya adalah meningkatkan kinerja otot. Kasus besar pertama penggunaan clenbuterol adalah perenang Amerika Serikat Jessica Hardy pada Juli 2008. Seperti Contador, dia juga zat itu masuk ketubuhnya setelah mengonsumsi daging yang terkontaminasi.
Di dunia peternakan, clenbuterol digunakan untuk meningkatkan kualitas daging. Di beberapa negara Eropa, penggunaan zat itu sebenarnya sudah dilarang. Namun, masih ada beberapa negara lain yang menggunakannya.
LONDON - Prasangka dan ketidakpastian itu akhirnya berakhir. Setelah menunggu 565 hari sejak 21 Juli 2010, gonjang-ganjing kasus doping jenis clenbuterol
BERITA TERKAIT
- Rekor Spesial Bojan Hodak Seusai Membawa Persib Juara Liga 1 2024/25
- Bobotoh Diminta Tertib Saat Merayakan Persib Juara Liga 1
- Persib Bandung Juara Back to Back, Legenda Ghana Turut Bersukacita
- Trent Alexander-Arnold: Cinta Saya untuk Klub Ini Tidak akan Pernah Pudar
- Rayakan Persib Juara, Bobotoh Berpesta di Jembatan Pasupati Bandung, Meriah
- Gelar Dua Kejurnas Karate, Lemkari Bertekad Cetak Karateka Berkarakter dan Berprestasi