Commuter Line Terus Diprotes

Commuter Line Terus Diprotes
Commuter Line Terus Diprotes
“Mau naik tapi sudah penuh banget di dalam. Kalau dipaksakan nggak mungkin. Jadi nunggu kereta berikutnya. Sudah pasti terlambat lagi karena keretanya berhenti tiap stasiun,” ungkapnya.

Menurut dia, keberadaan commuter line tidak menguntungkan dirinya ataupun ribuan pengguna KRL ekspres lainnya. Dari tingkat kepadatan saja berbeda. KRL ekspres, katanya, memang padat penumpang. Tetapi, penumpang ekspres tertentu dan hanya itu-itu saja.

“Kita bisa tahu kalau ada penumpang baru. Kalau commuter padatnya seperti pepes. Saya berharap, KRL ekspres diadakan kembali,” harapnya.

Kendati dirinya bukan pengguna KRL eskpres dahulu, namun keberadaan commuter line dinilai bukan jalan keluar mengatasi permasalahan keluhan penumpang kereta. Menurut dia, yang perlu dirubah adalah pelayanan dan tingkat kenyamanan.

SAMPAI hari terakhir masa ujicoba commuter line, para pengguna kereta rel listrik (KRL) memastikan belum nyaman dengan kebijakan tersebut. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News