Covid-19 Makin Parah, HNW Menyarankan PTM di Madrasah Ditunda Dulu

Covid-19 Makin Parah, HNW Menyarankan PTM di Madrasah Ditunda Dulu
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyarankan Kementerian Agama (Kemenag) menunda kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM untuk madrasah dan sekolah keagamaan yang rencananya dimulai Juli mendatang.

Saran itu disampaikan mengingat persiapan pelaksanaan PTM di Madrasah, seperti validasi data soal vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan belum dilaporkan oleh Kemenag untuk dikaji dan diputuskan dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR.

Sementara itu, perkembangan Covid-19 dalam dua pekan terakhir makin meluas dan membahayakan. Terlebih lagi dengan munculnya varian Delta di sejumlah daerah.

"Sebaiknya PTM untuk madrasah diundur, agar Madrasah tak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, sampai pandemi ini benar-benar tidak membahayakan penyelenggara dan penyelenggaraan PTM," kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya, Kamis (17/6).

Dia menilai penundaan itu sejalan dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 13 tahun 2021 yang membatasi dan meniadakan untuk sementara kegiatan sosial keagamaan di zona merah dan oranye.

Di sisi lain, Kemendikbudristek juga sudah menyampaikan kemungkinan PTM di daerah-daerah tertentu yang semula direncanakan akan dimulai Juli, bakal diundur.

Wakil ketua Majelis Syuro PKS itu mengutip data Kemenkes yang mencatat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sepekan terakhir bertambah hingga 38,3 persen, keterisian ruang isolasi naik hingga 27.43 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Kondisi itu diperparah dengan penyebaran varian Delta Covid-19 yang disebut epidemiologi sebagai varian super karena lebih cepat menular, menimbulkan keparahan, dan bisa menyiasati antibodi yang sudah terbentuk.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta PTM di madrasah dan sekolah keagamaan ditunda sampai situasi benar-benar aman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News