Cruyff Kecam Performa Belanda
Rabu, 14 Juli 2010 – 15:46 WIB
"Ini kotor, vulgar, keras, tidak enak ditonton. Belanda tidak bisa memainkan gaya bermainnya dalam menghadapi Spanyol. Jika dengan performa seperti itu mereka merasa puas, baguslah, tapi mereka akhirnya kalah," tulis Cruyff dalam kolomnya di harian El Periodico de Catalunya, seperti dilansir situs Goal.
Baca Juga:
Tak hanya mengritik penampilan timnas Belanda, Cruyff juga mengkritisi kineja wasit Howard Webb. Menurut Cruyff, wasit asal Inggris tidak mengikuti aturan pertandingan yang semestinya. Salah satu yang paling kentara menurut Cruyff, adalah Webb tidak memberikan setidaknya dua kartu merah untuk pemain Belanda yang jelas-jelas melakukan pelanggaran kasar.
"Anda bisa memimpin pertandingan dengan buruk. Tapi apa yang tidak bisa dilakukan adalah membuat gaya menegakkan keadilan sendiri, dan lebih buruk lagi menciptakan sebuah aplikasi aturan secara pribadi. Tidak hanya hanya gagal mengusir dua pemain Belanda, termasuk Robben yang pantas mendapat kartu kuning kedua, dia juga melihat ke arah lain pada saat-saat di mana dia harus terlibat," papar Cruyff.
"Final Piala Dunia mestinya dipimpin wasit yang hebat. Tapi di atas itu semua, mestinya seorang wasit berani melakukan segala sesuatu yang berarti untuk menjadi pengadil lapangan," tambah Cruyff lagi. (ali)
THE HAGUE - Johan Cruyff adalah motor berkembangnya gaya total football. Tidak hanya di negara asalnya Belanda, tapi juga di Spanyol ketika dia menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jadwal Proliga 2024 seri Semarang: Jakarta LavAni Menghadapi 2 Laga Sulit
- Bermodal Kemenangan Telak di Yogyakarta, Putri Electric PLN Siap Menyengat di Kota Lumpia
- Tanpa Pemain Inti, Pelita Jaya Masih Bisa Menang Lawan Rajawali Medan
- Hasil Undian Perempat Final Thomas Cup 2024: Indonesia Ketemu Korea
- Piala Asia U-23: Permintaan STY kepada AFC Menjelang Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak
- IBL 2024: Gebuk Pacific Caesar, Dewa United Raih Kemenangan ke-11 Beruntun