Cruyff Kecam Performa Belanda

Cruyff Kecam Performa Belanda
PAYAH - Penampilan lini pertahanan Belanda yang termasuk payah, salah satunya tampak dengan peluang nyaris berbuah gol dari David Villa. Foto: Lars Baron/Getty Images/FIFA.com.
"Ini kotor, vulgar, keras, tidak enak ditonton. Belanda tidak bisa memainkan gaya bermainnya dalam menghadapi Spanyol. Jika dengan performa seperti itu mereka merasa puas, baguslah, tapi mereka akhirnya kalah," tulis Cruyff dalam kolomnya di harian El Periodico de Catalunya, seperti dilansir situs Goal.

Tak hanya mengritik penampilan timnas Belanda, Cruyff juga mengkritisi kineja wasit Howard Webb. Menurut Cruyff, wasit asal Inggris tidak mengikuti aturan pertandingan yang semestinya. Salah satu yang paling kentara menurut Cruyff, adalah Webb tidak memberikan setidaknya dua kartu merah untuk pemain Belanda yang jelas-jelas melakukan pelanggaran kasar.

"Anda bisa memimpin pertandingan dengan buruk. Tapi apa yang tidak bisa dilakukan adalah membuat gaya menegakkan keadilan sendiri, dan lebih buruk lagi menciptakan sebuah aplikasi aturan secara pribadi. Tidak hanya hanya gagal mengusir dua pemain Belanda, termasuk Robben yang pantas mendapat kartu kuning kedua, dia juga melihat ke arah lain pada saat-saat di mana dia harus terlibat," papar Cruyff.

"Final Piala Dunia mestinya dipimpin wasit yang hebat. Tapi di atas itu semua, mestinya seorang wasit berani melakukan segala sesuatu yang berarti untuk menjadi pengadil lapangan," tambah Cruyff lagi. (ali)

THE HAGUE - Johan Cruyff adalah motor berkembangnya gaya total football. Tidak hanya di negara asalnya Belanda, tapi juga di Spanyol ketika dia menjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News