Cubit Paha Kiri, Paha Kanan Terasa Juga

Cubit Paha Kiri, Paha Kanan Terasa Juga
Ilustrasi TNI. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Ibaratkan kata pepatah Melayu cubit paha kiri, paha kanan terasa juga,” ucapnya.

“Latgabma kali ini merupakan latihan pertama kali yang bertemakan Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana atau Humanitarian Assistance And Disaster Relief (HADR),” kata Tan seperti dilansir dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI.

Tema ini, kata Tan, amat bertepatan sekali dengan situasi dan perkembangan masa kini yang memerlukan bantuan serta komitmen dalam menangani bencana dan membantu orang yang kena musibah.

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Tan menyampaikan, “Saya sekali lagi mendambakan kedatangan rekan-rekan dari Tentara Nasinal Indonesia datang ke Malaysia untuk bersama-sama melaksanakan Latgabma Malindo Darsasa-9AB/2016 dengan berbekalkan semangat kebersamaan."
 
Ia berharap ikatan keakraban dan ukhuwah yang terjalin selama ini akan berkekalan dan terus diperkukuhkan lagi pada masa depan.

'Marilah kita sama-sama melaksanakan latihan ini dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan kesetabilan dan keamanan di negeri ini,” pungkasnya.

Bak gayung bersambut, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan juga mengungkapkan harapannya dan target yang ingin dicapai dalam latihan tersebut.

Sebelum acara pembukaan, Didit menyampaikan berdasarkan hasil keputusan sidang ke-12 High Level Committee (HLC) Malindo tanggal 3 Desember 2014 di Jakarta, Panglima Angkatan Bersenjata kedua negara telah memberikan direktif awal Latgabma Malindo Dasarsa-9 AB/2016. Materi latihan tentang Humanitarian Assistence Disaster Relief (HADR) atau Penanggulangan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan.
 
Sebagai tindak lanjut Staf Perancang Latihan (SPL) dan Kelompok Perancang Latihan (KPL), Latgabma Malindo telah melaksanakan rapat-rapat perencanaan latihan sampai dengan bulan April lalu di Kuantan, Malaysia.

“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para perencana latihan dari kedua Angkatan,” ujar Didit Herdiawan.
 
“Tugas kita bersama belum selesai, laksanakan latihan dengan semangat dan sungguh-sungguh serta patuhi prosedur latihan yang telah ditentukan guna mewujudkan zero accident dan memperoleh hasil latihan yang optimal,” tegas Kasum TNI lagi.
 
Lebih lanjut, Didit mengatakan, salah satu akibat perubahan iklim yang exstrim atau gelobal climate change effects, bencana alam kerap melanda negara-negara di seluruh penjuru dunia dan semakin tidak dapat diprediksi kedatangannya di kawasan Asia Tenggara.

Tak ada yang membantah bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun: Melayu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News