Cucu Bung Karno Setuju Prabowo-Gibran Disebut Pasangan Neo-Orba

"Ini jelas bentuk nepotisme. Nepotisme dapat terjadi karena pimpinan tertinggi melakukan korupsi atas kekuasaan yang dimilikinya untuk mempengaruhi lembaga lain guna memenuhi ambisinya," tambahnya.
Serangkaian upaya tersebut dinilai putra dari almarhumah Rachmawati Soekarnoputri ini sebagai bentuk abuse of power pemerintah.
Hal tersebut juga menjadi tindakan penghianatan kepada rakyat, bangsa dan negara. Termasuk, kata dia, pelecehan atas demokrasi serta nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Sangat bertentangan dengan falsafah Pancasila," cetusnya.
Sebelumnya, Djarot menyinggung pencalonan Gibran yang berkaitan dengan putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK).
Djarot menyebut demokrasi telah mati dan MK telah dikebiri. Dia mengatakan rakyat cerdas dan telah bersikap atas penyimpangan hukum di MK.
"Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminkan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot dalam keterangannya, Minggu (5/11).
Karena itu, Djarot mengajak parpol koalisi pengusung Ganjar-Mahfud Md bergerak menghadapi hal itu. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Serangkaian upaya menjadikan Gibran cawapres dinilai putra dari almarhumah Rachmawati Soekarnoputri ini sebagai bentuk abuse of power pemerintah sekarang ini
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Purnawirawan TNI Usul Wapres Dicopot, Pengamat: Mungkin Mereka Dengar Suara Rakyat
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Pemakzulan Gibran Pakai Alasan Pilpres, Pengamat: Prabowo Seharusnya Terdampak Juga
- Soal Pencopotan Wapres Gibran bin Jokowi, Pimpinan MPR Singgung Keputusan KPU