Cucu Bung Karno
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ada pula yang menganggap bahwa kekuasaan bisa turun dari langit begitu saja tanpa perlu susah-susah bekerja.
Dalam politik pun itu berlaku. Ada yang percaya bahwa kalau sudah digariskan nasib, apa pun bisa terjadi termasuk menjadi presiden sekalipun.
Anda boleh mengupayakan apa saja, Anda boleh kepingin menjadi anggota dewan atau menjadi presiden.
Anda boleh membeli lembaga poling untuk merekayasa hasil survei. Anda boleh pergi ke dukun politik yang paling ampuh.
Akan tetapi, pada akhirnya ‘nasib’ yang menentukan Anda akan berhasil atau tidak. Itulah takdir Anda.
Nasab juga memainkan peran penting dalam politik. Nasab adalah silsilah keturunan, cikal-bakal, tedak-turun, siapa keturunan siapa, siapa anak siapa, atau siapa, menantu siapa.
Dalam budaya tradisional yang feodalistis, nasab mempunyai peran penting. Seseorang bisa mendapatkan perlakuan istimewa hanya karena kebetulan keturunan orang-orang tertentu.
Seseorang menikmati privilese tertentu hanya karena menyandang gelar sosial tertentu. Seseorang menikmati hierarki sosial keagamaan tertentu karena keturunan orang-orang tertentu.
Puan Maharani sudah punya nasab, dan sangat mungkin sudah mempersiapkan nisab lebih dari cukup. Sekarang Puan tinggal menunggu nasib.
- Prabowo Cemburu sama Teddy Indra Wijaya, Mbak Puan Tertawa
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres