Cuitan Babu Jadi Sorotan, Fahri Hamzah Tak Akan Kapok
jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku tidak akan kapok menyuarakan ide dan pikirannya melalui Twitter meski harus menghadapi risiko dicaci maki atau bahkan dilaporkan ke Mahkamah Kehormatyan Dewan (MKD). Alasannya, aktif di Twitter merupakan caranya berkomunikasi dengan masyarakat.
"Harus makin aktif dan siap menerima risiko atas apa yang di-tweet-kan. Ini adalah bentuk komunikasi saya dengan rakyat. Saya tidak akan kapok," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, (31/1).
Fahri mengatakan, sejumlah pihak memang sudah memintanya tidak terlalu aktif di Twitter. Namun, Fahri justru menganggap diskusi di Twitter menandakan demokrasi hidup.
"Ada yang menyarankan saya untuk berhenti, tapi saya putuskan untuk tidak berhenti. Kita ini kalau tidak ribut tanda tidak hidup, jadi harus ribut,” tegasnya.
Menurut Fahri, bangsa yang demokratis berarti rakyatnya bisa cerewet. “Kecerewetan itu mendewasakan kita. Cerewet itu sehat, yang penting kita positif," kata Fahri.
Sebelumnya ada dua pihak yang melaporkan Fahri ke MKD. Yakni Migrant Care dan Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI).
Pelaporan ke MKD itu didasari cuitan Fahri di Twitter. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyinggung hal ironis tentang pekerja asing yang merajalela di Indonesia, sementara TKI justru mengemis menjadi babu di luar negeri.
"Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela," tulis Fahri melalui akun @Fahrihamzah di Twitter. Fahri pun akhirnya menghapus cuitannya.(dna/jpg)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku tidak akan kapok menyuarakan ide dan pikirannya melalui Twitter meski harus menghadapi risiko dicaci maki
Redaktur & Reporter : Antoni
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!