Curah Hujan Tinggi, Produksi Rumput Laut Anjlok

Curah Hujan Tinggi, Produksi Rumput Laut Anjlok
Curah Hujan Tinggi, Produksi Rumput Laut Anjlok
KENDARI - Di penghujung Januari hingga pertengahan Februari 2012, curah hujan tinggi di Sulawesi Tenggara. Cuaca ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas rumput laut.

Seperti diungkapkan salah seorang pengusaha komoditi rumput laut, Ilyas - pemilik usaha Sinar 99- bila  pengiriman rumput laut ke Surabaya terakhir hanya 15 ton untuk satu kontainer. Padahal normalnya sekali pengiriman bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ton. "Ini akibat hujan, sehingga kualitas dan produksi turun," katanya.

Ilyas menjelaskan,  pertumbuhan rumput laut akan terganggu bila hujan. Akibatnya, rumput laut yang biasa tumbuh panjang, kini menjadi kerdil. "Selain kualitas menurun, timbangannya juga berkurang," paparnya.

Namun hal itu kata Ilyas tidak berpengaruh pada harga jual. Sampai saat ini Sinar 99 masih membeli dengan harga Rp 6.500 perkilogram dari petani. Sebenarnya di Surabaya penjualan bisa diatas Rp 10 ribu per kilogram. Hanya saja rumput laut dimaksud harus sudah berkualitas ekspor, sementara produksi dari petani seperti Wawonii, Sabangka, Ereke dan sekitarnya masih harus dikeringkan dan penyusutannya terjadi sampai 15 persen. "Makanya kami membeli hanya Rp 6.500, karena harus disortir dan dikeringkan kembali," ujarnya.

KENDARI - Di penghujung Januari hingga pertengahan Februari 2012, curah hujan tinggi di Sulawesi Tenggara. Cuaca ini sangat berpengaruh terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News