Curi Kayunya, Sikat Batu Baranya

Curi Kayunya, Sikat Batu Baranya
Curi Kayunya, Sikat Batu Baranya
SELAMA tiga hari, sejak Selasa (23/3) lalu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Mathius Salempang, disertai sejumlah pejabat utama Polda Kaltim, melakukan kunjungan ke wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kaltim.Tak cuma melihat kondisi perbatasan dan pola pengamanannya, sejumlah kasus turut mendapat perhatian Kapolda. Termasuk perambahan hutan lindung yang diduga terjadi di wilayah utara.

Kasus dugaan pertambangan batu bara di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, menjadi sasaran pertama kunjungan Irjen Pol Drs Salempang dan jajaran, setelah mendarat di Kota Tarakan, Selasa (23/3) lalu. Laporan aktivitas tambang batu bara di area hutan lindung Pulau Bunyu,  menggugah keinginan jenderal berbintang dua itu untuk segera melihat dari dekat.

Menggunakan armada safe boat, bantuan ICITAP (International Criminal Investigative Training Assistant Program) yang dioperasikan Direktorat Polisi Perairan (Polair), Kapolda yang disertai Irwasda Kombes Pol Tjiptono, Karo Ops Kombes Pol Jusman Aer, Direktur Reskrim Kombes Pol Idris Kadir, Direktur Intelkam Kombes Pol Rudi Pranoto, Karo Logistik Kombes Pol Drs Alfons Toluhula, Direktur Polair Kombes Pol Frederik Kalalembang, Kabid Humas Kombes Pol Antonius Wisnu dan Kasat Brimob AKBP Leo Bona Lubis, menuju pulau dengan luas wilayah 198,32 km², yang berjarak sekitar 60 km dari Tanjung Selor.

Lokasi tambang yang ditinjau rombongan adalah milik PT Gada Tujuh Buana (GTB), yang sejak 2001 lalu mendapatkan izin kuasa pertambangan seluas 2.000 hektare di Pulau Bunyu. Belakangan, diketahui sebagian wilayah KP yang diberikan itu, masuk kawasan hutan lindung. Tak tanggung-tanggung, dari 1.600 hektare kawasan hutan lindung di Pulau Bunyu, hampir separuhnya masuk KP milik PT GTB. 

SELAMA tiga hari, sejak Selasa (23/3) lalu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Mathius Salempang, disertai sejumlah pejabat utama Polda Kaltim, melakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News