Curiga Ada PKI, Massa Unjuk Rasa di Kantor LBH Jakarta

Curiga Ada PKI, Massa Unjuk Rasa di Kantor LBH Jakarta
Masa berunjuk rasa di depan kantor LBH Jakarta. Foto: M Idris Jian Sidik dan Fachrizal Muliawan/Indopos

“Sebenarnya maksud kami, agar dipersilakan masuk untuk melakukan audiensi dengan panitia. Nah, lantaran tak diperbolehkan masuk, kami koordinasi dengan ormas dan organisasi mahasiswa melalui grup WA, hingga akhirnya jumlahnya semakin banyak begini, ada ribuan,” kata Hakim.

Dia mengatakan, polisi menyatakan bahwa di dalam tidak ada membahas soal komunis. Namun mereka tidak percaya, karena kenyataannya, mereka tidak diperkenankan masuk ke acara.

Sementara kata Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada wartawan mengatakan, mereka hanya menggelar kegiatan seni. "Hari ini kami hanya menyelenggarakan acara seni, menolak pembubaran seminar oleh kepolisian. Tidak ada berkaitan sama sekali dengan PKI," tegas Isnur.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis tampak hadir di tengah massa. Jenderal Polisi bintang dua tersebut didampingi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto. Kapolda yang mengenakan baju batik, mencoba menenangkan massa. Sambil berbicara dengan pengeras suara, Idham mengatakan, bahwa yang terjadi di dalam LBH tidak ada acara yang sifatnya seminar tentang PKI.

”Sejak kemarin saya sendiri yang memimpin disini supaya tidak dilaksanakan seminar. Hari ini mereka berkumpul bukan dalam acara diskusi seperti yang kalian sangka,” tegas Idham.

Karena suasana ketegangan tidak reda, pada pukul 00.08 WIB tadi malam, tiba di lokasi satu peleton pasukan dari Polda Metro Jaya. Hingga berita ini diturunkan pukul 00.50 WIB dinihari tadi, suasana di depan kantor LBH masih mencekam. Polisi masih terus berjaga-jaga untuk mencegah aksi massa yang meluas. Sementara Melanie Subono, pengurus LBH dan peserta acara masih di dalam gedung LBH. (fch/bir/kj/dai)


Mereka ingin masuk, untuk memastikan acara tidak bicara soal komunis.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News