Curiga Kasus AKBP Apriyanto Konflik Internal
Selasa, 05 Juni 2012 – 01:28 WIB

Curiga Kasus AKBP Apriyanto Konflik Internal
"Konfliknya sengit. Itu sebabnya muncul hal yang aneh-aneh. Apa yang dikatakan mantan wadir (AKBP Apriyanto, red) bahwa dirinya dikriminalisasi, harus ditelusuri benar atau tidak. Kapolda lewat Propam-nya harus turun tangan agar masyarakat tak bingung," ujar Neta S Pane kepada JPNN kemarin (4/6).
Neta memberi contoh perkara mantan Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Mindo Tampubolon yang divonis bebas dari jerat hukum atas tuduhan membunuh istrinya, Putri Mega Umboh. Bisa jadi, lanjut Neta, kasus Mindo ini merupakan kasus rekayasa akibat konflik di internal kepolisian, sehingga tatkala dibuktikan di pengadilan, dinyatakan bebas.
Neta mengatakan, konflik di internal kepolisian memang cukup sengit. Konflik ini, sambungnya, merupakan dampak persaingan sejak mereka masih menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
"Sikap arogansi senior kepada yunor masih tinggi hingga persaingannya berlarut-larut, terbawa hingga mereka sudah menjadi perwira, dari perwira menengah hingga perwira tinggi. Konflik sangat tajam jika daerah penugasan merupakan daerah basah," urai Neta, aktivis asal Sumut yang konsen menyoroti kinerja kepolisian itu.
JAKARTA - Sikap mantan Wakil Direktur (Wadir) Reserse Narkoba Polda Sumut, AKBP Apriyanto Basuki Rahmad yang bersikukuh dirinya korban rekayasa dan
BERITA TERKAIT
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan