Daerah Hobinya Minta Dana Pusat

Daerah Hobinya Minta Dana Pusat
Daerah Hobinya Minta Dana Pusat
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sulawesi Utara, Marhani Pua, tidak begitu yakin daerah bisa menjalankan konsep Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET). Selama ini, sudah terlihat jelas bahwa daerah lebih suka minta bantuan dana dari pemerintah pusat.

“Sudah berkembang budaya berharap bantuan dari pusat daripada mengelola sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusianya. Ini ganjalan utama,” ujar Marhani Pua saat hadir sebagaipembicara di diskusi bertema ‘Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Daerah’ di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (8/5).

Maraknya aspirasi pemekaran, lanjut Marhani, merupakan indikasi lain bahwa daerah lebih suka mencari jatah dari pusat dibanding berusaha sendiri. “Pemekaran adalah strategi daerah untuk menyedot uang pusat tanpa harus bersusah payah. Ada daerah baru, ada dana alokasi umum, ada dana dekon, dan sebagainya,” imbuhnya.

Alasan lain bahwa dari 13 lokasi KAPET yang ada sejak 9 tahun lalu, hanya ada dua yang dinilai berhasil, yakni KAPET yang ada di Bitung, Sulawesi Utara, dan KAPET Samarinda-Sagasaga-Balikpapan (Sasamba) di Kalimantan Tengah. Kedua KAPET itu dinilai berhasil dilihat dari kegiatan ekonomi berupa ekspor dan jumlah investasi yang masuk. Karenanya, Marhani tidak yakin dengan target pemerintah bahwa nantinya di setiap provinsi ada satu KAPET. (sam/JPNN)

JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sulawesi Utara, Marhani Pua, tidak begitu yakin daerah bisa menjalankan konsep Kawasan Pengembangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News