Daerah Latah, Promosi Susah
Sabtu, 19 November 2011 – 01:49 WIB
SURABAYA - Besarnya potensi pariwisata di Jatim tidak diikuti diferensiasi yang bisa menciptakan ciri khas daerah tujuan wisata. Akibatnya, objek dan destinasi wisata di banyak kota kurang terarah dan kesulitan mendapat tempat di pasar nasional maupun global.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Dwi Cahyono mengatakan, tidak adanya desain pengembangan pariwisata yang komprehensif menyebabkan kota atau kabupaten terkesan seenaknya sendiri. Bahkan mereka cenderung menjadi pengikut (follower) dalam membuat acara promosi pariwisata.
Baca Juga:
Dia mencontohkan Jember Fashion Carnaval yang digelar Kabupaten Jember. "Akhirnya semua kota ikut-ikutan bikin festival. Itu yang menyebabkan promosi pariwisata tidak terarah, karena tidak ada diferensiasi. Semestinya dikoordinasikan agar kota-kota lain tak bikin event yang sama," imbuh Dwi.
Dia menilai perlu ada kluster wilayah terkait destinasi wisata. Misalnya dibuat model pengarahan potensi wisata alam hingga wisata pertunjukan. Dengan cara itu akan ada perbedaan desain untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional. "Jangan semuanya bikin wisata pertunjukan," kata Dwi.
SURABAYA - Besarnya potensi pariwisata di Jatim tidak diikuti diferensiasi yang bisa menciptakan ciri khas daerah tujuan wisata. Akibatnya, objek
BERITA TERKAIT
- Angka Kecelakaan Meningkat, MPMInsurance Mengedukasi Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan
- Schneider Electric Pamerkan Inovasi Terbaru di Hannover Messe
- Bareng Vidi Aldiano, Shopee Ajak Pengguna Lebih Mengenal Program Garansi Tepat Waktu
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024
- Perkuat Efisiensi Bisnis, Transcosmos Indonesia Padukan Keunggulan SDM & Teknologi
- Pengiriman Paket Ninja Xpress Melonjak Tajam Selama Ramadan 2024, Wow