Dahlan Iskan Jangan Dikriminalisasi

Oleh: Alexander B. Koroh

Dahlan Iskan Jangan Dikriminalisasi
Dahlan Iskan. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com - Penahanan Dahlan Iskan pada tanggal 27 Oktober 2016 yang terkesan terburu-buru mengagetkan banyak pihak. Memang hukum mempunyai logika dan argumentasi tersendiri terhadap suatu kasus hukum, namun apapun argumentasi untuk mencapai kebenaran hukum, itu harus dilakukan dengan berhati-hati sehingga tidak menciderai rasa keadilan masyarakat.

Intinya hukum yang benar adalah hukum yang secara tepat menyatakan orang yang bersalah adalah bersalah, dan orang yang benar adalah benar, bukan sebaliknya. Jika yang terjadi sebaliknya, penegakkan hukum tidak akan berlangsung, dan tatanan kehidupan yang tertib dan teratur juga tidak akan pernah menjadi suatu realitas. Artikel ini akan mendiskusikan berbagai hal baik yang telah dilakukan oleh Dahlan Iskan yang bermanfaat bagi bangsa ini.

Banyak terobosan

Dahlan Iskan adalah salah satu pribadi dengan semangat dan perilaku kewirausahaan yang kuat. Beriringan dengan itu, Dahlan juga adalah sosok yang sangat menghargai kejujuran, integritas dan berdedikasi tinggi. Tambahan pula ia adalah figur yang suka berbagi dengan sesama, hal ini tampak jelas dari kesediaannya untuk tidak menerima gaji dan fasilitas di saat menjadi Dirut PT. Panca Wira Usaha, Jawa Timur.

Berbagai kualitas Dahlan ini disimpulkan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla bahwa, adalah suatu kemustahilan bila Dahlan Iskan melakukan tindak pidana korupsi (Timex, 29 Oktober 2016). Demikian pula banyak tokoh  yang memberikan kecaman terhadap penahanan Dahlan Iskan, sebut saja, Barita Simanjuntak, Natalius Pigai, Gus Solah, Fahri Hamzah, dan Fadli Zon (Jawa Pos, 28/10/2016).

Masih hangat dalam ingatan kita, bahwa ketika menjabat sebagai Dirut PLN maupun Menteri BUMN, Dahlan dengan penuh dedikasi dan komitmen yang tinggi berupaya memperbaiki kinerja kedua institusi tadi. Padahal saat itu ia baru saja menjalani transpalansi hati di Negeri Tirai Bambu, Cina, sehingga dari perspektif medis ia tidak boleh bekerja keras, namun Dahlan mengabaikannya, ia berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.

Dahlan berhasil membawa kementrian yang tadinya telah biasa menjadi sapih perah para politisi busuk menjadi lebih independen dan sehat. Secara sigap Dahlan memilih pejabat-pejabat kementerian yang berintegritas, memiliki kompetensi teknis dan manajerial yang tinggi. Pada saat sama, pola kerja yang berbelit-belit dan boros diubahnya menjadi sederhana dan efisien. Misalnya, ia melarang untuk melakukan rapat-rapat yang tidak perlu, ia juga mengharuskan agar jangan terlalu banyak laporan, karena yang terpenting adalah bagaimana mencapai target kinerja yang telah ditetapkan bukan melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang tidak bermanfaat dalam melayani pelanggan. Itulah sebabnya, suatu waktu Dahlan harus turun dari kendaraannya dan membuka sendiri pintu jalan tol yang belum dibuka petugas, padahal telah banyak kendaraan yang mengantre. Contoh tindakan Dahlan ini memperlihatkan secara terang-benderang betapa ia ingin agar setiap BUMN dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa ini.

Terobosan-terobosan yang telah dibuat Dahlan Iskan memperlihatkan bahwa ia adalah seorang problem solver. Hemat penulis inilah salah satu keunggulan yang luar biasa darinya. Ia berani menerobos budaya kerja, prosedur, dan regulasi yang menghambat pencapaian tujuan dari suatu pelayanan yang akan diberikan pada publik.

Penahanan Dahlan Iskan pada tanggal 27 Oktober 2016 yang terkesan terburu-buru mengagetkan banyak pihak. Memang hukum mempunyai logika dan argumentasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News