Dahlan Iskan Kembali Datangi Ponpes Al Zaytun, Diajak Masuk Bunker, Penuh!

Dahlan Iskan Kembali Datangi Ponpes Al Zaytun, Diajak Masuk Bunker, Penuh!
Ponpes Al Zaytun di Indramayu. Foto: al-zaytun.sch.id

Dahlan pun terus mencari sumber suara gamelan yang terdengar merdu di telinganya. Dia naik ke lantai mezzanine. Lalu ke lantai 2. Di situlah para guru dan santri latihan gamelan.

Konon mereka latihan untuk persiapan peringatan 1 Suro. Lagunya: tombo ati (obat sakit hati). Vokalisnya dua orang guru bahasa Inggris.

Di sana Dahlan bertemu Abdul Halim, salah seorang tangan kanan Panji Gumilang, pimpinan Al Zaytun.

"Saya pun minta diantar ke tempat yang oleh medsos disebut sebagai bunker tempat persembunyian," tulisan Dahlan.

"Ternyata saya diajak ke basement. Ke ruang bawah tanah di bawah masjid itu. Betul. Bunker. Basement," lanjutnya.

Dahlan melihat bunker itu penuh dengan kayu jati, bahkan banyak yang masih berbentuk gelondongan. Itulah kayu untuk interior masjid.

Kayu jati itu sebagian sudah jadi lembaran yang kemudian diukir pakai mesin yang pisau ukirnya terhubung dengan pola yang ada di layar komputer.

Dahlan lantas menanyakan mengapa masjid yang dibangun di atas lahan begitu luas harus punya basement?

Dahlan Iskan kembali mendatangi Ponpes Al Zaytun sebelum 1 Suro. Dia lantas diajak masuk bunker oleh seorang tangan kanan Panji Gumilang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News