Dahlan Iskan: saat Hermawan Kartajaya Mendirikan MarkPlus, Dia Diejek dengan Bahasa Suroboyoan

Dahlan Iskan: saat Hermawan Kartajaya Mendirikan MarkPlus, Dia Diejek dengan Bahasa Suroboyoan
Dahlan Iskan saat di Skotlandia. Foto: disway.id

jpnn.com, JAKARTA - Dahlan Iskan menilai Hermawan Kartajaya merupakan seorang guru sejati.

Hermawan bahkan sudah membuat wasiat tentang cadaver, agar kalau meninggal kelak mayatnya disumbangkan ke fakultas kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Wasiat itu diteken Hermawan pada hari ulang tahunnya ke-75, Sabtu (19/11) lalu.

Dengan cara itu mayatnya tetap bisa menjadi guru bagi para mahasiswa yang ingin jadi dokter.

Pelajaran anatomi, mata kuliah dasar bagi calon dokter, tidak bisa sempurna tanpa menyajikan mayat di 'ruang' kuliah.

"Hermawan itu guru sejati. Guru modern. Guru yang menciptakan kurikulumnya sendiri," tulisan Dahlan, Disway edisi Minggu (20/11).

Hermawan pernah menjadi profesional di perusahaan besar. Sampai jadi level direktur di korporasi sebesar Sampoerna.

"Dia tidak tahan. Ia berhenti. Ia pamit untuk jadi guru lagi: guru marketing," lanjut Dahlan.

Dahlan Iskan menulis tentang Hermawan Kartajaya, pendiri MarkPlus yang bikin wasiat cadaver agar mayatnya kelak disumbangkan ke Fakultas Kedokteran Unair.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News