Dahulukan Kemanusiaan, Tiongkok Minta Amerika Cabut Sanksi Nuklir untuk Iran

Dahulukan Kemanusiaan, Tiongkok Minta Amerika Cabut Sanksi Nuklir untuk Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang memberikan keterangan pers di Beijing, Selasa (7/1). Foto: ANTARA/HO-MOFA/mii

jpnn.com, BEIJING - Tiongkok menyerukan agar sanksi nuklir terhadap Iran segera dicabut guna mencegah terganggunya perjuangan melawan virus corona di republik Islam tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers ketika diminta mengomentari surat yang dikirim oleh Presiden Iran Hassan Rouhani kepada para pemimpin sejumlah negara.

Dia menuding pemerintah Amerika Serikat (AS) terus menggagalkan upaya Iran dalam mengatasi pandemi, dengan sanksi yang menyebabkan kerugian langsung terhadap perekonomian negara itu.

Geng mengatakan bahwa pemerintah dan rakyat Iran sedang berada di masa kritis dalam memerangi wabah virus corona. Geng menekankan berlanjutnya sanksi sepihak terhadap Iran telah memperburuk situasi dan bertentangan dengan semangat kemanusiaan.

"Sanksi itu dapat berdampak serius terhadap perjuangan Iran dalam melawan pandemi virus corona serta bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh PBB dan organisasi internasional lainnya," ujar Geng.

Selain mencermati situasi di Iran dan menjaga komunikasi dengan negara Timur Tengah itu, Tiongkok juga telah mengirim bantuan material antiepidemi, termasuk alat penguji dan tim ahli sukarelawan ke Iran, imbuh Geng.

Lebih lanjut, juru bicara tersebut menambahkan Tiongkok akan terus memberikan bantuan sesuai kemampuannya dan sesuai dengan kebutuhan Iran, serta berharap masyarakat internasional memperkuat kerja sama dengan Iran dan bersama-sama menjaga keamanan kesehatan masyarakat global dan regional. (Xinhua/ant/dil/jpnn)

Tiongkok menyerukan agar sanksi nuklir terhadap Iran segera dicabut guna mencegah terganggunya perjuangan melawan virus corona di republik Islam tersebut.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News