Dalam 4 Tahun, Kementan Cetak Sawah Baru 224.977 Hektare

Dalam 4 Tahun, Kementan Cetak Sawah Baru 224.977 Hektare
Foto: dari Kementan

"Sedangkan realisasi cetak sawah tahun anggaran 2019 berhasil mencapai 6.000 Ha, sumbangam produksi yg akan di hasilkan mencapai 21.000 ton, apabila rerata provitas mencapai 3.5 ton/ha," tambahnya.

Dengan demikian, Kementan melalui Ditjen PSP, dalam kurun waktu empat tahun, telah berhasil mencetak sawah baru diprakirakan seluas 224.977 ha.

"Cetak sawah seluas 224.977 ha yang telah berhasil dicetak itu menambah luas baku lahan sawah di tanah air. Minimal akan mampu menambah produksi beras nasional sebanyak 673.326 ton/tahun dengan rata-rata produksi 3 ton/ha. Secara berkesinambungan produksi dan produktivitas tersebut akan bertambah,” kata Sarwo Edhy.

Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari upaya memberdayakan masyarakat agraris atau bisa disebut juga masyarakat pedesaan di Indonesia sebagai masyarakat yang paling rentan terhadap perubahan budaya.

Sumber daya manusia pedesaan umumnya memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungan yang rendah. Sehingga rentan terhadap dampak lingkungan.

“Mereka memang penghasil produk pertanian, tapi segi kualitas dan kuantitas masih sangat terbatas. Hal ini akibat sistem pertanian yang masih subsisten dan daya beli masyarakat pedesaan yang rendah,” ucap Sarwo Edhy.

Di tengah semua keterbatasan itu, perlu ada upaya untuk mendorong pengembangan cetak sawah baru yang lebih modern serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian (Alsintan) canggih dalam bercocok tanam.

Pengembangan lahan cetak sawah baru juga harus memenuhi syarat teknis, dari sisi agroklimatnya, ketersediaan airnya, unsur hara dan ketersediaan SDM yang mengelola serta ada sarana dan prasarana, termasuk jalan produksi dan jaringan irigasi.

Keberhasilan Kementan ini tidak terlepas dari upaya memberdayakan masyarakat agraris.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News