Dalami Kemungkinan Senpi Produksi Cipancing Dijual ke Daerah
jpnn.com - JAKARTA - Setelah mengungkap pabrik sekaligus penyandang dana pembuatan senjata api ilegal di Cipancing, Jawa Barat. Kini Tim Polda Metro Jaya dibackup Densus 88 tengah mendalami kemungkinan senpi ilegal itu dijual ke daerah, termasuk Sumatera dan Kalimantan.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombespol Agus Rianto mengatakan, kepolisian terus mengembangkan kemana muara kasus ini untuk mencari keterkaitan dengan berbagai kasus tindakan pidana yang ditangani Polri, termasuk kasus terorisme.
"Karena tidak menutup kemungkinan ada keterkaitan dengan kasus-kasus yang kita tangani. Seperti penembakan anggota Polri di Bekasi, Cipayung, Lamongan, dan kemungkinan daerah lain," kata Agus di Mabes Polri, Kamis (29/8).
Menurut Agus, langkah yang telah dilakukan Polri untuk mengungkap peredaran senpi ilegal produksi Cipancing ini adalah dengan berkoordinasi intensif antara penyidik dengan jajaran Polri di kewilayahan.
"Termasuk kemarin ada penangkapan di Kalsel. Kita akan kroscek apa ada keterkaitan dengan kasus di Jabar, Polda Metro. Hal ini tentunya untuk memperkecil ruang gerak pelaku. Teknisnya kita serahkan kepada jajaran di kewilayahan," pungkasnya.
Diketahui dari penangkapan Kym Lei di Pasar Baru, Jakarta Pusat kemarin, selain mendanai pembuatan senpi ilegal, dia juga telah menjual lebih dari 50 pucuk senpi berbagai jenis ke berbagai pihak.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Setelah mengungkap pabrik sekaligus penyandang dana pembuatan senjata api ilegal di Cipancing, Jawa Barat. Kini Tim Polda Metro Jaya dibackup
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertukaran Pelajar Sinarmas World Academy & PKU ES Bawa Dampak Positif
- Etana dan PrimaKu Berkolaborasi Meningkatkan Jangkauan Vaksinasi Anak di Indonesia
- Kecelakaan Tunggal di Jalan Kyai Tapa, Pengendara Motor Tewas
- Persiapkan Talenta Terbaik di Industri Asuransi, Indonesia Re Jalin Kerja Sama dengan STIMRA
- Nana Sudjana Dorong Organisasi Keagamaan Genjot Pendidikan Agama untuk Pemuda
- Kualitas Udara DKI Jakarta Terburuk Keempat Dunia, Inilah Wilayah yang Terdampak Kuat