Dampak PPDB Sistem Zonasi, Usaha Indekos Gulung Tikar

Dampak PPDB Sistem Zonasi, Usaha Indekos Gulung Tikar
Indekos terbengkalai karena PPDB sistem zonasi. Foto: JPG/Pojokpitu

"Sebab kalau tidak dirawat, kerugian yang dialami akan semakin besar," kata Rimang Baskoro.

Hal yang sama juga dialami dengan Yuyun, lima kamar untuk kos dengan sasaran pelajar SMA atau SMK ini sudah mangkrak sejak 3 tahun terakhir.

BACA JUGA : PPDB Jalur Zonasi, Boleh Diranking Berdasar Prestasi Calon Siswa

Padahal, rumah kos di wilayah ini memang menyasar siswa SMA, SMK yang bersekolah di SMAN 1 Glagah, SMAN 1 Giri, SMKN 1 Banyuwangi dan SMK Negeri 1 Glagah.

"Sebelum penerapan sistem zonasi, banyak siswa sekolah berasal dari kecamatan lain khususnya wilayah Banyuwangi Selatan seperti kecamatan Srono, Cluring, Bangorejo, Purwoharjo, Gambiran dan sekitarnya yang mencari indekos," tutur Yuyun.

Dengan sistem zonasi, siswa sekolah ini didominasi dari lingkungan sekitarnya saja.

Sejumlah pemilik rumah kos berharap pada pemerintah juga mempertimbangkan hal tersebut. Setidaknya bisa memberikan kuota khusus untuk siswa dari wilayah luar daerah. (yos/jpnn)


Banyak usaha kamar kos yang kosong setelah ada aturan PPDB sistem zonasi dan tetap harus mengeluarkan biaya operasional.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News