Dampak Virus Corona, Lobster Australia Kini Dijual Murah

Merebaknya virus corona di China telah menyebabkan permintaan lobster dari Australia menurun tajam, sehingga memicu anjloknya harga makanan laut yang dikenal mahal ini.
Menurunnya harga lobster ini akan berdampak buruk dalam jangka panjang bagi industri yang sebagian besar terkonsentrasi di Australia Barat bila virus corona tidak tertangani dengan baik.
China adalah pembeli terbesar industri bernilai $AUD 500 juta ini, yang membeli 98 persen dari produksi 6.615 ton setiap tahunnya.
Biasanya permintaan lobster dari China akan mencapai puncaknya menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, sekitar 40-50 ton per hari.
Geraldton Fishermen's Co-operative (GFC) adalah koperasi yang menguasai 60 persen produksi lobster di Australia dan sejak dua pekan lalu menghentikan pengiriman lobster ke China, karena menurunnya permintaan.
Menurut CEO GFC Matt Rutter, saat ini banyak tangkapan lobster yang berada di pusat penampungan di Australia dan mereka harus menjual produk tersebut dengan harga rendah, termasuk di dalam negeri.

Merebaknya virus corona di China telah menyebabkan permintaan lobster dari Australia menurun tajam, sehingga memicu anjloknya harga makanan laut yang dikenal mahal ini
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya