Dan Para Pakar Ekonomi Pun Berkumpul, Hasilnya...

Dan Para Pakar Ekonomi Pun Berkumpul, Hasilnya...
Ilustrasi.

Birokrasi yang buruk juga terlihat dari rasio pajak Indonesia yang justru semakin menurun. Anggito membandingkan tax ratio di tahun 2000 yang sebesar 12 persen, namun kini malah menjadi sekitar 11 persen.

Sedangkan H.S Dillon menekankan pada pemberantasan korupsi. Caranya adalah dengan cleaning the cleanser. Pembersihan yang dimaksud tersebut adalah membersihkan institusi kepolisian, kejaksaan dan penegak hukum lainnya dari oknum-oknum yang korup.

Sementara itu Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, permasalahan ekonomi saat ini harus diselesaikan bersama-sama. “

Ini menjadi masalah serius milik kita bersama dan menjadi masalah kita bersama karena Indonesia milik semua. Kita tidak ingin melihat Indonesia terpuruk lebih lama,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini yang dihadapi Indonesia bukan krisis keuangan, tetapi krisis ekonomi yang sangat struktural. 

Semua pihak kena dari atas sampai bawah. "Yang bawah lebih cepat kenanya karena dengan dollar yang tinggi, yang kita makan pun kita impor, jadi mereka kena dampaknya duluan,” tegasnya. 

Dia menambahkan kalau sampai 2016 masih berlanjut bahkan lebih buruk kita tidak bisa bayangkan bagaimana kondisi bangsa kita tahun depan.

Kumpul-kumpul tersebut akhirnya menelurkan 12 poin rekomendasi untuk pemerintah dalam menghadapi kondisi perekonomian saat yang kian sulit. Berikut ini adalah rekomendasinya: 

JAKARTA - Permasalah ekonomi kian memburuk. Selain daya beli melemah, gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK) disebut-sebut telah terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News