Daniel di Balik Byton

Oleh Dahlan Iskan

Daniel di Balik Byton
Dahlan Iskan di antara tanaman quinoa di pegunungan Qinghai pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut. Foto: disway.id

Daniel memang penuh energi. Ia masih sempat nulis dua buku. Dan artikel-artikel di koran. Terutama tentang pertandingan basket.

Akhir tahun ini Byton sudah bisa berproduksi 200.000 pertahun. Minggu depan membuka showroom di Shanghai.

Mobil listrik Tiongkok sekarang pun sudah yang terbesar di dunia. Apalagi tahun depan. Atau tahun berikutnya lagi.

Kapan-kapan saya akan tulis juga: bagaimana pemerintah melindungi mobil listrik dalam negerinya. Terutama yang kelas lebih murah.

Tesla menjadi seperti panik. Yang awalnya seperti agak ragu masuk Tiongkok.

Lalu cepat ambil putusan. Minggu lalu baru ground breaking pabriknya di Shanghai. Akhir tahun ini sudah dijanjikan masuk pasar. Seperti sulapan.

Bikin pabrik mobil listrik memang tidak sesulit mobil bensin. Apalagi di Tiongkok.

Apa pun kerja SSW ini gila-gilaan. Membangun pabrik mobil raksasa hanya dalam waktu 12 bulan! (***)


Bikin pabrik mobil listrik memang tidak sesulit mobil bensin. Apalagi di Tiongkok. Membangun pabrik mobil raksasa hanya dalam waktu 12 bulan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News