Daniel Gibuma Merasa Ia Orang Australia, tetapi Pemerintah Punya Pendapat Lain

"Jika kembali ke PNG, saya akan dibunuh karena saya pernah diancam pembunuhan di PNG," katanya.
Dia mengakui kesalahannya di masa lalu tapi kini ingin mengubah hidupnya.
"Saya ingin menjadi warga negara Australia. Ini tempat yang bagus," katanya.
Reformasi kebijakan
Pakar hukum adat dari University of NSW Dr Dani Larkin menjelaskan perlunya reformasi kebijakan untuk mengakui hak-hak keturunan pribumi non-warga negara untuk tinggal dan bekerja di Australia.
"Ada perampasan akses terhadap kelompok orang ini untuk menjalankan kebebasan sipil mereka," jelasnya.
"Kerangka hukum imigrasi seharusnya dapat mengakui kelompok orang yang sebelumnya tidak dikenal ini, yang bukan warga negara, namun bukan pula orang asing," kata Dr Larkin.
Juru bicara Kejaksaan Agung berdalih bahwa pemerintah menghormati keputusan MA dalam kasus Love dan Thoms.
Sementara pihak imigrasi di bawah Departemen Dalam Negeri saat ini memeriksa kasus 22 orang yang berada dalam tahanan imigrasi yang mungkin keturunan Pribumi dan sama kasusnya dengan Love dan Thoms.
Kasus keimigrasian yang unik dialami oleh Daniel Gibuma, kelahiran Papua Nugini namun memiliki garis keturunan penduduk asli Australia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya