Dapat Rapor PALING Merah, Jaksa Agung Salahkan Media
Pengamat: Copot Saja!
Emrus menegaskan, tanpa berdasarkan data lalu membela diri, kejaksaan pastinya malah mendapatkan persepsi negatif dari publik. "Presiden Joko Widodo saja tidak pernah membela diri jika dikritik media, dan malah berterima kasih kepada media,” katanya.
Emrus menambahkan, Kemenpan RB pastinya memiliki alasan tersendiri mengapa memberi nilai buruk terhadap Kejaksaan Agung. Menurutnuya, sudah tepat kejaksaan mendapatkan nilai tersebut. "Evaluasi sumber daya manusia di kejaksaan harus dimulai saat ini," ujarnya.
Hal ini membuktikan bahwa revolusi mental yang diusung Presiden Joko Widodo, tidak berjalan sebagaimana mestinya di institusi Kejaksaan Agung. "Jika presiden masih visioner dan memiliki keinginan memperbaiki penegakan hukum khususnya di kejaksaan, harusnya peka akan aspirasi masyarakat selama ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo seharusnya tidak mempertahankan Jaksa Agung yang tidak produktif seperti HM Prasetyo ini.
“Reshuffle saja pimpinan kejaksaan yang tidak produktif ini. Sudahlah Pak Presiden, ganti saja, untuk apa dipertahankan Jaksa Agung seperti ini. Artinya, jangan mempertaruhkan kepentingan rakyat hanya dengan mempertahankan satu orang yang tidak produktif,” pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja di kementerian atau lembaga setingkat menteri 2015 yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan