Dari 12 M Pertahun Bakal Dinaikkan 100 Persen

Dari 12 M Pertahun Bakal Dinaikkan 100 Persen
BONUS : Ketua Pembina Yayasan Jaya Raya Ir. Ciputra saat memberikan bonus kepada peraih medali emas Asian Games Inchoen Korea Selatan 2014 ganda putra M Ahsan/Hendra Setiawan dan ganda putri Gresya Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Foto: Charlie Lopulua/INDOPOS/JPNN


Postur orang Indonesia dan rata-rata Asia itu tidak sebesar orang Eropa dan Amerika. Tetapi punya kelebihan dalam hal kelincahan, kecepatan, kelenturan, daya tahan, dan berada di iklim tropis yang panas. Bulutangkis, lebih cocok dikembangkan di Indonesia untuk merebut juara dunia, daripada sepak bola dan atletik. Persaingan ke depan lebih sulit dan berat. “Dengan program latihan yang baik, ditambah merekonstruksi visi atlet bulutangkis yang tepat, pasti akan menemukan pemain kelas dunia,” ucap pria yang pernah dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young itu.


Komitmen kakek yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931 itu terhadap bulutangkis tak perlu diragukan. Sampai saat ini pun masih concern dengan bulutangkis. “Tiap tahun, kami budgetkan Rp 12 M untuk mencetak juara-juara yang siap mengguncang dunia. Kini kami sedang membangun pusat pelatihan yang lebih besar dari Sekolah Atlet Ragunan, persisnya di Bintaro Jaya, Jaksel dengan anggaran Rp 32 M lebih. Kalau sudah jadi, budget pengembangan kami bisa dua kali lipatnya,” ungkap pemilik Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group itu. 


Tidak heran, jika di pentas Asian Games 2014 Inchoen, Korea Selatan lalu, tiga pemain Jaya Raya berhasil mengharumkan nama Indonesia. Di nomor ganda wanita, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (dua-duanya dari klub Jaya Raya), dan ganda pria Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Jaya Raya/Djarum) berhasil merebut medali emas. Tiga pemain berasal dari Jaya Raya, klub milik Ciputra yang didirikan setelah terinspirasi dari sukses Rudy Hartono, legenda bulutangkis yang 8 kali juara All England dan 7 kali berturut-turut itu.


Awal Oktober lalu, Ciputra mengapresiasi para juara itu dengan bonus masing-masing Rp 500 juta. Dikemas dalam acara Apresiasi Peraih Emas Asian Games 2014 di Bintaro Jaya Xchange Mall, Bintaro Jaya, Banten, pria jebolan ITB Bandung itu menyerahkan sendiri hadiah simboliknya. Jaya Raya yang dibangun sejak 1975 itu sudah tercatat dalam sejarah prestasi dunia pebulutangkis Indonesia. Sebut saja Susy Susanti, peraih emas Olimpiade 1992, Mia Audina medali perak Olimpiade Atlanta 1996, Chandra Wijaya/Tony Gunawan merebut emas di Olimpiade Sydney, ganda Markis Kido/Hendra Setiawan emas di Olimpiade Beijing.


Lalu bagaimana masa depan bulutangkis kita? Terus maju dan menjadi jawara dunia.(*)
 

Don Kardono
Pemimpin Redaksi Indopos

Berita Selanjutnya:
Muhasabah Olah Sampah

Seratus orang hanya bermimpi, berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia! Nukilan pidato Bung Karno, Presiden RI I itu mirip dengan kata-kata


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News