Dari 16 Anggota, DKI Hanya Absen 1

Dari 16 Anggota, DKI Hanya Absen 1
Djohar Arifin. Foto: Raka Denny/Jawa Pos

Hardi tidak perduli dengan siapa yang memberikan dukungan finansial terkait dengan agenda reformasi di dalam PSSI itu. Yang terpenting adalah, sampai tadi malam semua anggota memang sangat ingin memberikan perubahan yang signifikan tanpa embel-embel apapun. ”Djohar sangat mudah diatur oleh kelompoknya. Itu sangat keterlaluan dan tidak sesuai dengan aspirasi anggota. Djohar sangat membela kelompoknya,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai manajer tim Persitara Jakarta Utara itu.

Ketua Umum Persija Jakarta Ferry Paulus mengatakan, kepemimpinan Djohar sudah sangat fatal dan melakukan blunder. Contoh yang sangat terdekat adalah masalah Persija Jakarta yang muncul dualisme. Pemilik Villa 2000 itu merasa tidak masuk akal dan sangat menyayangkan keputusan PSSI yang akhirnya mengakomodir Persija di bawah pengelolaan Persija Jaya yang ikut ke kompetisi Indonesia Primer League (IPL).

”Padahal verifikasi persyaratan kami lebih valid dan masyarakat juga tahu siapa Persija yang asli. Persija yang asli adalah Persija yang bermain di Indonesia Super League yang berisi pemain Bambang Pamungkas dan kawan-kawan,” jelas Ferry.

Pemilik Trisakti FC, Benny Erwin, juga sama berangnya. Salah satu tim yang mewakili DKI Jakarta di Divisi III PSSI itu menilai semua perwakilan DKI sudah menilai bahwa PSSI sudah menabrak aturan dan ketentuan. ”Sepak Bola itu ada aturannya, jadi tidak boleh sembarangan memutuskan dengan mengancam dan menghukum. Kami ingin segera PSSI mengalami perubahan,” ujarnya.

SINYAL kuning benar-benar sudah menyala bagi kepemipinan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Sekitar 390 perwakilan anggota PSSI dan Pengurus Provinsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News