Dari Ancaman Tidur di Toilet hingga Pesta Timpuk Salju

Dari Ancaman Tidur di Toilet hingga Pesta Timpuk Salju
BERBAKAT: Shihab Imam Muttaqin ditemani ayah dan ibunya di rumahnya di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. FOTO: IBNU YUNIANTO/JAWA POS/JPNN
 

Keesokannya, Shihab dan rombongan dijemput panitia Berlinale dengan limusin. Mereka akan menghadiri pembukaan Berlinale sekaligus premiere CCST. Dengan mengenakan jas yang baru dibeli menjelang berangkat, Shihab melangkah dengan gagah di karpet merah Berlinale. "Mata saya sampai blereng (silau) karena sorot ratusan lampu flash kamera wartawan nggak berhenti-berhenti. Rasanya saya seperti terbang, berjalan tidak menginjak tanah," selorohnya.

 

Setelah pemutaran film CCST yang selalu diakhiri dengan standing ovation seluruh penonton, sore harinya panitia Berlinale menggelar konferensi pers dan meet and greet. Ratusan anak kecil beserta keluarganya datang ke acara tersebut. Berbekal bahasa Jerman ala kadarnya, Shihab pun menyapa para fans barunya. "Wuah, rasanya nggak tergambarkan," katanya girang.

 

Shihab mengaku tak terlalu kecewa meski CCST kalah oleh film The Rocket garapan sineas Australia yang bercerita tentang perjuangan anak yang dianggap pembawa sial di kampungnya dengan latar belakang festival roket atau Boun Bang Fai di Laos.

 

Kegembiraan Shihab lengkap karena malam harinya dia bisa membalas godaan-godaan Eugene dan teman-temannya dengan timpukan bola salju. Ya, hari gemerlap Shihab di Berlin ditutup dengan pesta salju di sebuah tanah lapang tak jauh dari kafe tempat mereka makan malam. "Saking senangnya, malam itu saya sampai makan salju. Enak tenan," katanya, lantas tergelak. (*/c4/sof)

Seperti tokoh yang dia perankan di film Cita-citaku Setinggi Tanah (CCST), aktor cilik berbakat Shihab Imam Muttaqin tak pernah memimpikan film pertamanya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News