Dari Kecil Sering Tertangkap Polisi, Penjahat Ini Tak Insyaf

Dari Kecil Sering Tertangkap Polisi, Penjahat Ini Tak Insyaf
Ilustrasi borgol. Foto: AFP

Saat itu, tepat satu hari setelah Ali lulus. Ali cilik tidak bingung untuk mendaftar ke SMP. Dia malah ikut-ikutan temannya. Menjadi bajing lompat di kawasan Perak.

Dia nggandol truk besar ataupun pikap. Truk dan pikap yang ditumpangi biasanya membawa besi.

Nah, besi itulah yang menjadi incaran Ali. Dia menjarah muatan kendaraan yang ditumpanginya.

Besi-besi tersebut dijual kepada penjual rongsokan. Tidak mahal memang. Satu kilogram hanya dihargai Rp 2 ribu.

"Lumayanlah buat tambah-tambahan uang jajan anak SD," beber Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar.

Ali cilik ditangkap bersama komplotannya. Dia kemudian dibebaskan setelah menjalani hukuman. Namun, masuk penjara tidak membuatnya jera.

Penjara seolah merupakan "tempat kursus" untuk menjadi penjahat yang lebih besar. Di dalam sel, dia malah berhubungan dengan penjahat-penjahat besar.

''Selanjutnya, dia ditangkap oleh Polsek Sukomanunggal karena judi," tegas Lily.

Dari SD sudah buat kejahatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News