Dari Malari hingga Malapetaka Morowali

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Dari Malari hingga Malapetaka Morowali
Ilustrasi/foto: dokumentasi JPNN.com

Mahasiswa berdalih mereka pada saat itu  berdemonstrasi di sekitar Jalan MH Thamrin, sedangkan kerusuhan terjadi di sekitar Pasar Senen.

Kerusuhan tidak bisa dihindarkan lagi. Massa yang brutal merusak dan membakar pertokoan Pasar Senen dan Glodok.

Massa menjarah barang-barang di tempat perbelanjaan itu. Perusuh juga membakar mobil dan motor buatan Jepang.

Tentara bergerak melakukan penembakan terhadap perusuh. Kerusuhan itu menyebabkan 11 orang tewas, 685 mobil hangus, 120 toko hancur dan rusak, serta 128 korban mengalami luka berat dan ringan.

Proyek Pasar Senen yang ketika itu diperkirakan bernilai sekitar Rp 2,6 miliar terbakar habis.

??Peristiwa Malari dipicu oleh kondisi perekonomian yang memburuk bagi sebagian rakyat. Program pembangunan yang dilakukan Soeharto hanya memberikan laporan peningkatan secara statistik tanpa bisa dinikmati rakyat.

Hasil pertanian dilaporkan meningkat, tetapi kondisi petani buruk, harga beras mahal, dan sering kali terjadi kesalahan distribusi. Sebagain besar hasil panen itu diyakini menjadi sasaran korupsi oleh militer.??

Soeharto memecat Jenderal Soemitro dan membubarkan tim Asisten Pribadi Presiden yang berisi jenderal-jenderal terdekatnya, seperti Ali Moertopo dan Sudjono Humardani.

Kerusuhan Morowali yang melibatkan TKA China dan pribumi mengingatkan akan Malari. Ada unsur kemiripan antara Malari dengan kerusuhan Morowali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News