Dari Masjid Ini Warga Etnik Tionghoa Mengenal Islam

Dari Masjid Ini Warga Etnik Tionghoa Mengenal Islam
Ornamen kaligrafi ayat kursi dengan aksara China di Masjid Lautze, Kamis (11/2/2021). Foto: ANTARA/Livia Kristianti

Ornamen kaligrafi dengan aksara China itu didapatkan secara sporadis, ada yang merupakan hasil buah tangan dari pengunjung yang datang dan ada juga yang dibawa langsung oleh Ali Karim Oei.

Terbukti dengan penyesuaian yang dilakukan Masjid Lautze itu, semakin banyak warga Indonesia beretnis Tionghoa yang berkunjung mulai dari belajar mengenal Islam hingga memutuskan mengambil keputusan percaya pada ajaran Nabi Muhammad SAW itu sepenuhnya.

Hingga awal 2021 tercatat sudah sekitar 1.500 warga etnis Tionghoa yang memantapkan hati untuk menjadi mualaf dan membacakan kalimat syahadat di Masjid Lautze.

Guna memperluas penyebaran informasi mengenai Islam, Masjid Lautze pun memiliki cabang di daerah lainnya. Misalnya seperti di daerah Bandung, Jawa Barat tepatnya di Jalan Tamblong terdapat Masjid Lautze 2.

Sementara untuk di wilayah lainnya yaitu Tangerang Selatan terdapat Masjid Al Muhajirin Lautze tepatnya di sektor 6/7 Gading Serpong yang lokasinya lebih dekat dengan perumahan warga.

“Kami usahakan memfasilitasi orang yang mau mengenal Islam, misalnya di masjid-masjid yang terhubung dengan Masjid Lautze. Kita ya tidak tertutup khusus satu etnis saja tapi terbuka, tanpa ada paksaan bagi siapa pun yang datang,” ujar Yusman.

Meski berawal sebagai pusat informasi pengenalan agama Islam bagi warga Tionghoa, namun rupanya lambat laun Masjid Lautze menjadi lokasi pembelajaran toleransi antar warga.

Contohnya pada saat pelaksanaan Halal Bi Halal di masa lebaran sebelumnya adanya pandemi COVID-19, Masjid Lautze menggandeng pemeluk agama lainnya untuk bersilaturahmi mengisi kegiatan lewat seni musik hingga seni tari.

Berbaur dengan bangunan ruko khas kawasan pecinan, Masjid Lautze tak memiliki kubah layaknya masjid di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News