Dari Pelatnas PBSI Sampai Disanksi BWF, Agripinna: Hukuman Itu Keliru

jpnn.com, JAKARTA - Agripinna Prima Rahmanto Putra, atlet bulu tangkis asal Indonesia dijatuhi vonis dari badan bulu tangkis dunia BWF karena dianggap terlibat dalam kasus match fixing atau pengaturan skor pada 2017 silam.
Saat bertemu PP PBSI, dia mengungkap pembelaannya.
Sebelumnya, Agripinna mendapatkan sanksi hukuman enam tahun tidak boleh berkecimpung di bulu tangkis serta denda USD 3 ribu.
Dalam kasus ini, Agripinna mengaku hanya sabagai korban.
Pemain asal klub Berkat Abadi Banjar, Kalsel itu beralasan tidak pernah melakukan pengaturan skor saat di turnamen Vietnam Terbuka 2017 seperti yang dituduhkan.
Pemain yang pernah menghuni Pelatnas Cipayung pada medio 2011-2014 itu juga membantah tuduhan bahwa dia bertaruh dengan Hendra Tandjaya, atlet lain yang kena sanksi BWF.
"Saya hanya akan mentraktir Hendra makan di restoran cepat saji apabila Dionysius Hayom Rumbaka memenangi pertandingan melawan Hashiru Shimono asal Jepang yang saat itu tengah bertanding. Namun pilihan saya oleh Hendra dimasukkan ke rekening perjudian online yang dimiliki Hendra," tuturnya.
Agripinna mengakui kesalahannya ialah tidak melaporkan terjadinya perjudian tersebut ke BWF.
Salah satu atlet bulu tangkis yang disanksi BWF, Agripinna, melakukan banding. Dia memberikan penjelasan terkait posisinya saat kasus itu terjadi
- Daniel Marthin Masih dalam Pemulihan Cedera Lutut, BakRi Kembali Mentas
- Sudirman Cup 2025: Indonesia vs Denmark Diwarnai Kontroversi, Begini Reaksi PBSI
- Ganda Campuran Masih Kurang Memuaskan, PBSI Coba Formula Rinov/Gloria Lawan Denmark
- Jadi Sponsor Utama PBSI, BNI Dukung Tim Bulutangkis Indonesia Berlaga di Sudirman Cup 2025
- Fadil Imran Punya Target Tinggi, Fajar Alfian Cs Harus Tembus Final Sudirman Cup 2025
- Menpora Dito Punya Harapan Besar Terhadap Kepengurusan Baru BWF