Dari Usaha Ini, Remaja SMP Meraup Omzet Rp 10 Juta per Bulan

Dari Usaha Ini, Remaja SMP Meraup Omzet Rp 10 Juta per Bulan
Remaja yang mengambil peluang bisnis dengan beternak burung kicauan, Muhammad Fachri Husein, usai memberi makan burung Murai Batu yang dikembangbiakkan di rumahnya, di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. ANTARA/Vicki Febrianto

Dia menambahkan, untuk seekor Murai Batu hasil ternak yang berasal dari indukan pemenang kontes burung berkicau, bisa dijual dengan harga mencapai Rp 25 juta. Harga tinggi itu disebabkan trah indukan dan postur burung yang sangat baik.

Untuk pemasaran burung hasil ternak tersebut, lanjutnya, biasanya akan dipasarkan pada kelompok-kelompok atau komunitas pecinta burung berkicau.

Peminat burung Murai Batu hasil ternak berasal dari wilayah Jawa Timur hingga Jakarta.

"Untuk penjualan ke daerah Jawa Timur dan Jakarta juga ada. Penjualan melalui komunitas. Paling mahal pernah untuk anakan Murai Batu dengan harga Rp 25 juta, yang membuat mahal karena dari indukannya dan posturnya bagus," ujarnya.

Saat ini, remaja kelas IX SMPN 2 tersebut memiliki delapan pasang indukan di belakang rumahnya yang berada di Kelurahan Ngaglik, Kacamatan Batu.

Dia mengurus burung-burung tersebut biasanya pada sore hari seusai bersekolah.

Dia menambahkan untuk pengembangbiakan dan perawatan burung Murai Batu sendiri juga terbilang mudah. Untuk perawatan, dia memberikan makanan satu kali setiap hari dan membersihkan sangkar.

Sementara untuk pengembangbiakan, lanjutnya, ia dhanya meletakkan sepasang burung Murai Batu dalam satu kandang saat sudah siap dikawinkan. Dari satu pasangan Murai Batu, biasanya akan menghasilkan dua sampai empat telur.

Muhammad Fachri Husein, remaja yang masih duduk di bangku SMP mengaku menggeluti usaha ini mulai pertengahan 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News