Data Berpotensi Berubah-ubah, Belum Berani Umumkan Perolehan Suara

Data Berpotensi Berubah-ubah, Belum Berani Umumkan Perolehan Suara
Penghitungan suara di TPS. Foto : JPG/Pojokpitu

jpnn.com, PALANGKA RAYA - KPU belum mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilu 2019. Namun, prediksi siapa yang bakal duduk di kursi lembaga legislasi, bertebaran.

Sejumlah petinggi partai politik di Kalteng, tampak hati-hati dan bersabar mengumumkan jumlah perolehan suara sementara berdasarkan C-1 yang dilaporkan tim masing-masing.Seperti di internal PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, PKS, dan lainnya.

Sosok yang bakal duduk di kursi DPRD provinsi masih sulit diprediksi. Sejumlah politisi beralasan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) saja ada kemungkinan human error, faktor kelelahan, dan kurang valid seperti data dari TPS bisa selisih sehingga perlu diperbaiki alias hitung ulang.

“Ini yang membuat kami harus lebih hati-hati dan masih melakukan koreksi serta mengumpulkan data tersebut, untuk dipertahankan di tingkat kabupaten,” ungkap Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng Suhartono Firdaus kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group).

Pencapaian target partai berlambang beringin itu, kata dia, juga masih misteri. “Kami agak susah untuk mencapai target jika melihat kondisi saat ini. Tapi yang jelas untuk masing-masing dapil dapat mengamankan satu kursi di DPRD Kalteng. Untuk dapil III, H Abdul Razak meraih perolehan suara hampir 15 ribu lebih, sehingga satu kursi sudah aman untuk dapil III,” tegasnya.

BACA JUGA: Kesalahan Entri Data KPU Hanya 0,0004 Persen, Enggak Usah Melebih-lebihkan

Perkiraan seperti itu, tinggal menunggu dapil lainnya. Apabila sukses mengamankan dua kursi tiap dapil, secara keseluruhan 8 kursi Golkar di DPRD Kalteng.

“Masih membutuhkan koreksi lebih mendalam. Karena melihat data yang berpotensi berubah-ubah, kami juga tidak berani mengumumkannya. Karena masih banyak yang perlu dikoreksi,” tuturnya.

Para caleg DPRD kabupaten, kota, provinsi, DPR RI, dan DPD, dituntut kerja ekstra keras mengawal perolehan suara yang masih misteri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News