Data Kasus Omicron DKI Jakarta dan Pusat Berbeda, Kok Bisa?

Data Kasus Omicron DKI Jakarta dan Pusat Berbeda, Kok Bisa?
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia membeberkan data kasus Omicron DKI Jakarta. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia membenarkan bahwa saat ini terdapat 162 temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Ibu Kota.

Data ini berbeda dengan paparan pemerintah pusat yang menyebutkan ada 152 kasus Omicron di seluruh Indonesia per tanggal 3 Januari. 

Mengapa data tersebut berbeda? 

Dwi menjelaskan hal ini disebabkan perbedaan pemotongan data atau cut off penambahan kasus Omicron DKI Jakarta dan pusat.

"(Perbedaan jumlah kasus Omicron) itu masalah timing, cut off gitu," kata Dwi saat dihubungi, Selasa (4/1).

Kendati demikian, temuan kasus Omicron ini sudah dilaporkan kepada Kemenkes. 

Dwi berujar data Omicron dari Dinkes selalu dicocokkan dengan Kemenkes, begitu pun sebaliknya.

"Baik yang dirilis kemenkes dan Jakarta selalu sinkronisasi. Misalnya di Kemenkes belum ada nama si A, atau di kita belum ada, kita langsung masukkan," jelasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia membeberkan data kasus Omicron DKI Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News