Data KPU Diduga Bocor, Pengamat Tekankan Audit Keamanan IT
Seluruh data DPT ternyata juga di share ke beberapa stakeholder KPU. Namun, ujar dia, kalau melihat isi folder DPT DIY yang ikut di-publish, sepertinya ada kemungkinan memang si peretas bisa masuk ke sistem IT KPU atau sistem IT stakeholder KPU yang juga memiliki data ini.
Pratama mengatakan untuk memastikannya harus segera dilakukan audit keamanan informasi atau digital forensic ke sistem IT KPU. Audit ini juga bisa menemukan sebab dan celah kebocoran sistem kalau memang ada. Karena kalau pelaku bisa masuk ke server KPU, ada kemungkinan tidak hanya DPT yang mereka ambil tetapi juga bisa mengakses hasil perhitungan pemilu.
“Secara teknis kalau peretas bisa mencuri data, ada kemungkinan juga bisa merubah data. Sangat bahaya sekali apabila hasil pemungutan suara pemilu diubah angkanya,” katanya. (boy/jpnn)
Pakar keamanan siber Pratama Persadha menyoroti dugaan bocornya data 2,3 juta pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagaimana dikabarkan akun Twitter @underthebreach
Redaktur & Reporter : Boy
- Grant Thornton dan BEI Kolaborasi Ciptakan Peluang Besar untuk Bisnis di Era Digital
- Kemenkominfo Kirim Surat ke KPU untuk Minta Klarifikasi soal Kebocoran Data, Tetapi
- Wapres Ma'ruf Amin: Ini Musimnya Bocor
- Ganjar Minta Penegak Hukum Segera Menuntaskan Kasus Kebocoran Data KPU
- Dugaan Kebocoran DPT Pemilu 2024 Membahayakan, Server KPU Perlu Diaudit Forensik
- Pakar IT Ahmad Faizun Mendorong Pemerintah Mengadopsi Keamanan Siber ala Rusia dan China