Deal Sabrina

Oleh Dahlan Iskan

Deal Sabrina
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Meng dituduh melanggar sanksi Amerika terhadap negara Islam Iran. Yakni menjual peralatan telekomunikasi ke Iran, lewat perusahaan bernama Skycom.

Amerika menilai Skycom adalah perusahaan di dalam grup Huawei sendiri. Namun Meng mengatakan tidak.

Memang Skycom dulunya anak perusahaan Huawei di Hong Kong. Namun sudah lama dilepas.

Ternyata Amerika punya bukti bahwa Skycom masih berada di bawah kontrol Huawei. Dan itu, menurut Amerika, diakui sendiri oleh Meng.

Bukti itu ada di tangan Amerika. Yakni berupa dokumen power point. Dokumen itu diserahkan oleh Meng sendiri ke Bank HSBC Hong Kong. Tahun 2013.

Transaksi Huawei dengan Iran –lewat Skycom– itu memang melalui HSBC. Meng tidak merasa ragu ketika menjelaskan semua transaksi itu ke HSBC.

Rupanya ada satu kalimat di power point itu yang multitafsir. Yang oleh intelijen bisa dianggap bukti.

Rupanya HSBC minta penjelasan ke Meng seberapa Skycom itu bisa dipercaya. Maka di presentasi sambil makan siang di Hongkong itu Meng menampilkan power point.

Dalam dua tahun masa penahanan Meng, iPhone justru merosot ke peringkat 4 dunia. Setelah Huawei, Samsung, dan Xiaomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News