Debat Capres – Cawapres di Kampus, Langsung Diuji Akademisi

Debat Capres – Cawapres di Kampus, Langsung Diuji Akademisi
Prabowo Subianto dan Jokowi saat pengundian nomor urut pasangan capres - cawapres di KPU, Jumat (21/9) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun mengusulkan agar debat capres – cawapres dilakukan di kampus, tidak harus di hotel. Para akademisi dan mahasiswa bisa mengorek visi-misi dan program yang ditawarkan pasangan calon (paslon).

Dahnil Anzar Simanjuntak, koordinator juru bicara Prabowo-Sandiaga, mengatakan bahwa selama ini debat capres-cawapres selalu digelar di hotel dan menghadirkan pendukung paslon.

Menurut dia, tempat debat perlu diubah. Kampus menjadi pilihan yang sangat rasional. ”Digelar di kampus terpilih,” ujar dia kepada Jawa Pos.

Menurut Dahnil, debat itu bisa dihadiri kalangan akademisi dan mahasiswa. Para paslon tidak perlu membawa pendukung. Cukup tim sukses saja sehingga lebih ekonomis dan efisien. ”Akademisi dan mahasiswa bisa bebas berdiskusi, menguliti visi-misi dan program para paslon,” katanya.

Dengan cara itu, penyelenggara debat tidak lagi perlu mengundang panelis. Sebab, sudah ada akademisi dan mahasiswa terpilih yang siap mengorek pikiran serta gagasan para paslon. ”Yang terpenting, debat tersebut disiarkan secara langsung oleh televisi-televisi nasional,” tuturnya.

Dahnil menegaskan bahwa kampus adalah simbol rasionalitas dan pusat tradisi intelektualitas. Sedangkan capres dan cawapres harus memiliki kapasitas yang mumpuni untuk diuji masyarakat intelektual atau rasional.

Dengan demikian, presiden terpilih nanti bukan presiden yang penuh gimmick pencitraan dan miskin substansi. ”Pertarungan gagasan dan ide paling tepat digelar di kampus. Dihadiri civitas academica yang nonpartisan,” ucap Dahnil.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Ace Hasan mengatakan, pada prinsipnya pihaknya setuju dengan usul tersebut. Namun, imbuh dia, yang perlu diperhatikan adalah seberapa luas daya jangkaunya. Apakah akademisi dan mahasiswa di kampus itu saja yang diundang atau juga dari kampus lain.

Debat calon pasangan capres-cawapres tidak harus digelar di hotel tapi bisa dilakukan di kampus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News