Debat Capres Mirip Cerdas Cermat Anak SMP

Debat Capres Mirip Cerdas Cermat Anak SMP
DEBAT PERDANA: Duet Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno pada debat perdana peserta Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Kita harus membuat protes keras kepada KPU telah melakukan drama seperti itu, maka calon presiden bisa bersembunyi di balik pertanyaan dan jawaban serta kisi2 yang telah dihafal. KPU menipu kita!

Apa tidak malu melihat debat yang mirip cerdas cermat anak SMP dan SMA? Coba lihat deh ... kandidat tidak menyimak pertanyaan dan sangkalan...karena sibuk membaca kerpekan...lalu waktu menjawab tidak nyambung. Tapi karena jawaban capres kita anggap ok-ok aja.

Calon presiden tidak perlu dibantu atau dilindungi dalam debat. Biarkan mereka ditelanjangi oleh kata-kata### mereka sendiri. Mereka jangan lagi membaca tulisan orang. Biar keluar apa yang sebenarnya ada dalam kepala, dalam hati dan dalam impian mereka. Jangan dibela!

Plis stop sandiwara ini. Rakyat jangan dibodohi. Kosa kata yg keluar dari moderator ini kayak anak-anak#..”Mohon capres mengucapkan pujian kepada calon lain ya dan menyampaikan pesan damai...” Maksudnya apa sih? Memang rakyat rusuh apa? Di bawah santai aja kok.. Ada 4 kali lagi debat, permohonan saya:
1. Kalau takut ramai gak usah bawa timses. Di studio TV aja.
2. Gak usah kasi waktu 2-3 menit. Biat mereka olah narasi sendiri.
3. Stop bawa catatan baik kertas maupun tablet.
4. Kasih waktu saling potong antar kandidat.

Para pejabat dan pimpinan lembaga negara khususnya yudikatif gak usah diajak nonton. Ngapain ketua MA, ketua MK dan ketua KY duduk di antara politisi?Juga banyak sekali pimpinan lembaga pemerintahan dan menteri? Buat apa?

Belum lagi pembisik dan tukang antar bocoran wira-wiri ramai amat kayak coach pertandingan tinju kelas layang. Biarkan aja dia sendiri saling berhadapan. Biar kelihatan siapa yg mandiri & siapa yang tidak mandiri. Biar saling timpa aja!

Ini cuman adu mulut kok. Takut amat. Sekali lagi, ini kepentingan rakyat. Bukan KPU atau kandidat. Rakyat perlu tahu siapa yang akan mimpin mereka. Jangan main2!


Fahri Hamzah kecewa melihat debcat capres dan cawapres edisi perdana di Bidakara, Kamis (17/1) malam.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News