Debat M&S

Oleh Dahlan Iskan

 Debat M&S
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Apakah ada pikiran suatu saat negara sampai tidak punya APBN sehingga perlu dana abadi. Dana abadi bisa tepat kalau yang mengucapkan, misalnya, direktur TIM.

Yang menyenangkan kemarin itu tidak ada serangan yang bersifat pribadi. Mungkin belajar dari serangan Jokowi ke tanah Prabowo. Yang sampai sekelas Pak JK membuat klarifikasi.

Dari Sandi hanya ada 'serangan' tersembunyi. Misalnya saat Sandi mengucapkan selamat ulang tahun kepada Kyai Ma'ruf. Yang diucapkan di awal acara. ".... yang ke-76" katanya.

Yang ingin diungkapkan Sandi barangkali "Pak Kiai ini sudah tua sekali, tidak pada tempatnya ikut memperebutkan jabatan".

Tapi Kiai Ma'ruf juga punya senjata tersembunyi. Yang diucapkan di akhir acara.

"Saya memang sudah tua. Justru seluruh pengabdian saya nanti untuk anak cucu kita", kurang lebih begitu ucapannya.

Maksudnya, tidak akan ada agenda memperkaya diri. Untuk apa. Kan sudah tua. Beda dengan yang masih muda.

Semua itu tafsir saya. Tidak tahu maksud terdalam di hati mereka masing-masing.

Kiai Ma'ruf sempurna sekali dalam pakaian kekiaiannya. Sandi juga sempurna sekali dalam berpakaian jas. Jasnya bagus sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News