Debat Normatif

dah

Debat Normatif
Dahlan Iskan.

Atau bahkan masih bisa bernada ‘menjatuhkan’ lawan. Dengan amat elegannya.

Demikian juga sebaliknya. Capres Prabowo bisa memuji baju hem putih lengan panjang Capres Jokowi. Yang kali ini cutting-nya sangat bagus.

Potongan kerah lehernya juga sempurna. Kelihatan sekali baju itu mahal harganya. Toh pujian seperti itu biarpun bisa dibilang nyindir tapi cerdas.

Sungguh sayang. Contoh sesederhana itu pun gagal ditampilkan pemimpin bangsa. Pun sebenarnya tanpa harus ada perintah dari moderator.

Tentu ego boleh tampil dalam debat. Ego adalah bensin penggerak otak. Tetapi tampilnya ego yang berlebihan malam kemarin itu tidak membawa citra yang baik: bagi kedua calon.

Menang kalah masih dominan menjadi tujuan. Padahal rakyat ingin melihat adu kecerdasan.

Tidak perlu saling menjatuhkan dengan gaya yang norak. Pilihan-pilihan kalimat malam itu tidak ada yang kelas intelektual. Apalagi filosofi.

Memang Capres Jokowi berhasil melayangkan jab mematikan. Yang membuat Capres Prabowo gelagapan: isu calon terpidana korupsi terbanyak dan isu porsi wanita yang minim di partainya.

Ira Koesno, sang moderator, kelihatan terlalu mendikte. Tetapi dua calon presiden kita itu tetap keras kepala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News