Debat Normatif

dah

Debat Normatif
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Sudah begitu jelasnya moderator menuntun: agar di sesi penutup masing-masing paslon cooling down. Dengan cara menyampaikan yang sejuk-sejuk. Dan saling memberi apresiasi.

Padahal seharusnya sudah bisa dewasa sendiri. Tanpa perlu dituntun moderator. Apalagi tuntunan itu sampai begitu nyata.

Kalimat moderator itu bukan sekedar menuntun lagi. Sudah setingkat memerintahkan. Sampai Ira Koesno, sang moderator, kelihatan terlalu mendikte.

Tapi dua calon presiden kita itu tetap keras kepala. Gagal memberikan kesejukan yang diminta. Maka debat pertama calon presiden Republik Indonesia itu sangat mengecewakan. Kamis malam lalu itu.

Sayang sekali tidak ada yang terucap. Kata-kata saling memuji itu. Setidaknya ucapan saling menghargai. Masing-masing sibuk dengan ego.

Padahal begitu banyak yang bisa dipuji. Yang paling sederhana sekali pun.

Capres Jokowi, misalnya, bisa memuji Prabowo soal pakaiannya. Yang jasnya begitu bagus. Yang suaranya begitu lantang.

Pujian seperti itu toh tidak akan membuat pengikut Jokowi pindah pilih Prabowo.

Ira Koesno, sang moderator, kelihatan terlalu mendikte. Tetapi dua calon presiden kita itu tetap keras kepala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News