Dede Yusuf Sebut Tragedi Kanjuruhan Bencana Kemanusiaan, Kecam Penggunaan Bom Asap

Dede Yusuf Sebut Tragedi Kanjuruhan Bencana Kemanusiaan, Kecam Penggunaan Bom Asap
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak napas di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/pras

Dede juga mempertanyakan manajemen penanganan kerusuhan oleh aparat keamanan sebelum tragedi pilu terjadi. 

Sebab, aparat keamanan terekam menggunakan bom asap demi menangani suporter Arema yang masuk ke lapangan saat pertandingan. 

"Penggunaan bom asap yang sudah dilarang, kok, malah dilakukan," ujar Dede. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antarsuporter sepak bola. 

"Tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema," kata Mahfud kepada wartawan, Minggu ini. 

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan bahwa Bonek Mania suporter Persebaya tidak diperkenankan hadir di Kanjuruhan.

Hanya Aremania suporter Arema Malang yang diperkenankan hadir di Kanjuruhan, sehingga Tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antarpendukung.

"Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling impit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsupporter," ujar Mahfud. (ast/jpnn) 

Dede Yusuf merasa prihatin atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang dari suporter sepak bola dan polisi. 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News