Defisit APBN Bengkak Rp 16 T

Defisit APBN Bengkak Rp 16 T
Defisit APBN Bengkak Rp 16 T
JAKARTA – Pemerintah memperkirakan defisit APBN tahun ini bakal bertambah Rp 16 triliun. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pembengkakan defisit tersebut disebabkan tingginya harga minyak, penurunan lifting (produksi siap jual) minyak, serta pembengkakan volume konsumsi BBM bersubsidi.

“Itu yang kurang lebih kita melihat bahwa itu risiko fiskal bisa mencapai Rp 16 triliun,” kata Menkeu di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (24/5). Agus mengatakan, pembengkakan defisit juga disebabkan penyesuaian anggaran pendidikan yang harus ditambah karena volume APBN yang meningkat.

Dalam APBN 2011, defisit APBN diperkirakan mencapai Rp 124,7 triliun atau 1,8 persen dari Produk Domestik Bruto. Menkeu optimistis masih banyak sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut. “Alternatifnya kan cukup banyak, nanti kita akan selalu jaga likuiditasnnya,” kata Agus. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) di bulan April telah menyentuh level USD 123,4 per barel. Dalam APBN, subsidi BBM dianggarkan Rp 95,9 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, kebijakan subsidi harus terus diperbaiki agar tidak dinikmati orang yang tidak layak menerima. “Anggaran yang benar adalah anggaran yang tidak dihabiskan begitu saja oleh subsidi harga yang mengena semua orang. Kita jangan kasih sinyal yang salah, bahwa di Indonesia yang tidak berhak subsidi dikasih subsidi,” kata Bambang.

JAKARTA – Pemerintah memperkirakan defisit APBN tahun ini bakal bertambah Rp 16 triliun. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pembengkakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News