Defisit Pertama Sejak 1961
Neraca Perdagangan Mengkhawatirkan
Selasa, 08 Januari 2013 – 01:41 WIB

Defisit Pertama Sejak 1961
JAKARTA - Susutnya ekspor dan lonjakan impor menjadi kombinasi maut yang menghantam kinerja perdagangan internasional Indonesia. Akibatnya, neraca perdagangan pun mencapai titik terburuk dalam 50 tahun terakhir. Sebagai gambaran, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa akumulasi ekspor sepanjang Januari-November 2012 tercatat sebesar USD 174,76 miliar. Sedangkan akumulasi impor di periode sama mencapai USD 176,09 miliar. Sehingga, secara agregat terjadi defisit neraca dagang sebesar USD 1,3 miliar.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, defisit neraca perdagangan sepanjang 2012 harus diwaspadai. "Sebab, inilah pertama kalinya Indonesia mengalami defisit dalam 50 tahun terakhir," ujarnya dalam jumpa pers di Kemenkeu, Senin (7/1).
Mahendra menyebut, terakhir kali Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan pada 1961 di masa Orde Lama. Namun, jika hanya mengacu pada komoditas minyak dan gas, Indonesia juga pernah mengalami defisit neraca perdagangan pada 2008, meskipun jika secara total (migas dan nonmigas), neraca dagang Indonesia masih surplus di 2008. "Jadi, seumur hidup baru kali ini saya mengalami neraca dagang defisit," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Susutnya ekspor dan lonjakan impor menjadi kombinasi maut yang menghantam kinerja perdagangan internasional Indonesia. Akibatnya, neraca
BERITA TERKAIT
- Perluas Layanan, KAI Logistik hadirkan 43 Service Point Baru
- Marga Trans Nusantara Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kunciran–Serpong
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya