Kondisi Global Tidak Pulih, Indonesia Akan Terus Defisit

Kondisi Global Tidak Pulih, Indonesia Akan Terus Defisit
Kondisi Global Tidak Pulih, Indonesia Akan Terus Defisit

JAKARTA- Kondisi perekonomian global masih mempengaruhi kondisi perekonomian domestik, dan akan berdampak pula pada neraca perdagangan di Indonesia.

"Kondisi ini perlu diwaspadai secara seksama. Sebab, terakhir kali Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan pada 50 tahun lalu, sejak 1961," ujar Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar saat mengelar konferensi pers di di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

Menurut catatan Mahendra, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan RI selama November 2012 terjadi defisit sebesar 478,4 juta dollar AS. Hal itu terjadi karena impor November 2012 sebesar 16,92 miliar dollar AS. Sementara ekspor RI dalam periode yang sama hanya 16,44 miliar dollar AS.

Untuk impor selama Januari hingga November 2012 ini mengalami kenaikan 9,92 persen (year over year) menjadi 16,92 miliar dollar AS dari sebelumnya 15,39 miliar dollar AS. Namun bila dibanding dengan Oktober 2012, impor RI cenderung turun 1,67 persen. Impor ini dikontribusikan dari impor migas 4,07 miliar dollar AS dan impor non migas sebesar 3,94 miliar dollar AS.

Sedangkan ekspor selama Januari hingga November 2012 sebesar 16,44 miliar dollar AS, turun 4,6 persen (yoy) dibanding sebelumnya 17,4 miliar dollar AS. Namun bila dibanding dengan Oktober 2012 masih naik 7,3 persen. Ekpor tersebut dikontribusikan dari migas 2,7 miliar dollar AS, naik 2,23 persen dan ekspor non migas naik 8,36 persen menjadi 13,73 miliar dollar AS.

Sementara neraca perdagangan selama Januari hingga November 2012 juga mengalami defisit sebesar 1,33 miliar dollar AS.  "Jadi selama kondisi global ini belum pulih, maka Indonesia masih akan mengalami defisit," tutupnya. (chi/jpnn)


JAKARTA- Kondisi perekonomian global masih mempengaruhi kondisi perekonomian domestik, dan akan berdampak pula pada neraca perdagangan di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News