Defisit Transaksi Berjalan Membesar Jadi USD 25 Miliar

Defisit Transaksi Berjalan Membesar Jadi USD 25 Miliar
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tahun ini diperkirakan membesar menjadi USD 25 miliar.

Meski demikian, angka itu masih dalam batas aman, yakni di bawah tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).

Tahun lalu, CAD Indonesia tercatat sebesar USD 17,3 miliar atau 1,7 persen terhadap PDB.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, potensi melebarnya CAD diperkirakan terjadi karena besarnya dampak ekonomi global terhadap Indonesia.

Untuk membiayai defisit, butuh arus modal masuk yang besar ke Indonesia. BI pun melakukan berbagai upaya untuk menarik arus modal dari portofolio.

Salah satunya, mereaktivasi Sertifikat BI (SBI) bertenor sembilan dan 12 bulan. Lelangnya sudah dilakukan.

SBI membuka peluang bagi investor asing untuk membelinya, sedangkan Sertifikat Deposito BI (SDBI) tidak boleh dibeli asing.

”Jadi, harapannya dengan begitu, seminggu kemudian bank itu jual ke investor asing. Ada instrumen lain yang kami sediakan untuk investor masuk ke Indonesia,” ujar Mirza di gedung DPR, Rabu (25/7).

Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tahun ini diperkirakan membesar menjadi USD 25 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News