Dekrit Mursi Pemicu Konflik

Dekrit Mursi Pemicu Konflik
Dekrit Mursi Pemicu Konflik
Di Alexandria, bentrok kubu pro dan anti-pemerintah terjadi di sebuah masjid. Massa anti-pemerintah melempari aktivis Ikhwanul Muslimin dengan batu dan petasan. Massa juga membakar kantor Partai Kebebasan dan Keadilan atau FJP (Hizb Al-Hurriya Wal ’Adala), partai politik pimpinan Mursi di bawah Ikhwanul Muslim, di kota itu. Sedikitnya, 15 orang terluka dalam insiden tersebut. ’’Di Kota Suez maupun Ismailia, dan Port Said, massa juga membakar kantor biro politik Ikhwanul Muslimin,’’ lapor stasiun televisi pemerintah.

Terkait dekrit presiden yang kontroversial itu, seorang ajudan Mursi memutuskan untuk mundur. Samer Marqous mengajukan surat pengunduran diri karena tidak sepakat dengan kebijakan Mursi perihal dekrit presiden. Politikus Kristen Koptik tersebut menganggap dekrit itu sebagai kebijakan yang tidak demokratis.

Tak hanya memicu kontroversi di dalam negeri, dekrit Mursi pun menuai protes dari sejumlah negara dan lembaga internasional. Kemarin Jubir Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa dekrit tersebut justru membangkitkan kecemasan ketika proses reformasi sedang berjalan di Mesir. Ada kecenderungan kekuasaan akan berpusat pada satu kelompok saja.

’’Kami mengimbau semua pihak di Mesir bisa segera mengatasi perbedaan yang ada secara damai dan melalui dialog secara demokratis,’’ seru Nuland dalam pernyataan tertulis. Amnesti Internasional dan Uni Eropa (UE) juga mengimbau Mursi untuk menahan diri dan menghormati proses reformasi yang sedang berjalan. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)

KAIRO – Keputusan Presiden Mesir Muhammad Mursi menerbitkan dekrit Kamis lalu (22/11) menuai kontroversi. Bentrok antara pendukung dan penentang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News