Dekrit Mursi Pemicu Konflik

Dekrit Mursi Pemicu Konflik
Dekrit Mursi Pemicu Konflik
Mereka lantas menuding Ikhwanul Muslimin sengaja memanfaatkan peran Mursi untuk memperkuat pengaruh mereka dalam pemerintahan. ’’Mereka ingin memonopoli pemerintahan dan juga mendominasi proses penyusunan konstitusi baru,’’ kata seorang aktivis liberal. Jumat lalu, kelompok liberal dan sekular demo di Lapangan Tahrir.

Ribuan pendukung Mursi yang semula berunjuk rasa di halaman istana presiden lantas berparade di jalanan dan bertemu dengan ribuan massa anti-pemerintah. Bentrok dua kubu pun tak terelakkan. Tidak hanya di ibu kota, bentrok antara kubu pendukung dan penentang Mursi juga pecah di Alexandria serta beberapa kota lain. Sedikitnya, 100 orang terluka dalam serangkaian bentrok tersebut.

Kemarin media Mesir merilis bahwa aparat keamanan menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Lapangan Tahrir, Kairo. ’’Demonstran bentrok dengan polisi antihuru-hara di dekat gedung parlemen dan Tahrir Square,’’ kata salah seorang petugas keamanan. Beberapa demonstran melakukan aksi bakar kayu untuk menangkal gas air mata.

Akibat aksi itu, sebuah gedung tempat tinggal warga terbakar. Sebuah mobil polisi juga hangus. Beruntung, tak sampai jatuh korban jiwa. Tetapi, kerugian akibat bentrok serta aksi pembakaran dan vandalisme juga tidak sedikit.

KAIRO – Keputusan Presiden Mesir Muhammad Mursi menerbitkan dekrit Kamis lalu (22/11) menuai kontroversi. Bentrok antara pendukung dan penentang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News